PT Restu Agropro Jayamas Rilis Produk Baru R7 Union, simak keunggulannya

Benih jagung R7 produk dari  PT Restu Agropro Jayamas telah memilki 3 varian utama yaitu : RED , GOLD dan Ultimate , pada kesempatan kali ini di acara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional ke-8 yang diselenggarakan di Kabupaten Kulon Progo, DIY sejak 29-31 juni 2023 yang dihadiri juga oleh Mentan Dr. H. Syahrul Yasin Limpo dan direktur PT Restu Agropro Jayamas  Bapak Dr. Dedi Supriadi.

Yasin Limpo pun menegaskan, produktivitas tanaman pangan di Indonesia tidak boleh terganggu secara signifikan oleh kondisi iklim dan cuaca.

Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya agar sektor pertanian Indonesia terus bergerak maju, berkembang melalui kebersamaan guna mengantisipasi dan sebagai langkah mitigasi

Dengan dirilisnya produk baru yang dinamakan R7 Union , benih R7 Union ini diharapkan dapat menjadi solusi dari beberapa permasalahan yang dihadapi petani , yaitu kelangkaan pupuk dan juga lahan yang terbatas .

Berbeda dengan varian sebelumnya yaitu Ultimate yang Jenis ini memiliki pangkal yang besar sehingga membutuhkan nutrisi yang banyak, Ultimate juga dapat tumbuh optimal hingga mencapai produksi 15,6 ton /ha namun juga memerlukan asupan pupuk yang tinggi.

Sementara itu , untuk kebutuhan pupuk subsidi yang sekarang semakin langka, sehingga diharapkan dapat diantisipasi dengan diproduksi Jagung Hibrida R7 Union . Rencananya untuk produk ini sendiri baru akan dirilis pada Juli 2023.

"R7 Union menjawab tantangan kami. Pasalnya, R7 Union bisa ditanam rapat sehingga kebutuhan nutrisi tidak sebesar R7 Ultimate," kata Bambang selaku Sales Manager Area Jawa Tengah PT Restu Agropro Jayamas saat ditemui di sela event Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan ke-8 di Jogja Agro Park di Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Rabu (31/5/2023).

Sedangkan untuk waktu panen sendiri kedua produk ini (ultimate dan Union)memilki rentang waktu antara 105 – 110 hari

Metode tanamnya sendiri lebih rapat pada R7 Union, sehingga otomatis populasi tanamannya akan lebih banyak, serta mengantisipasi keterbatasan lahan ,  dan juga berpengaruh ke hasil produksinya yang lebih tinggi, rata- rata 12 ton / ha.